Sejak Oktober 2013 lalu, Microsoft telah banyak melakukan peningkatan pada layanan yang dimilikinya, tetapi tidak halnya dengan perangkat. Jika perhatikan, memang Microsoft cukup rajin melakukan updating pada layanan sistem operasi dan software yang dikembangkannya seperti misalnya Windows Phone.
Meskipun Microsoft belum pernah mengungkapkan keengganannya memasuki bisnis smartphone, dan lebih memfokuskan diri pada perangkat dan layanan, Steve Ballmer (CEO Microsoft ) memiliki tiga alasan untuk menghindari dari bisnis smartphone:
1. Microsoft enggan untuk menemui rantai distribusi yang rumit dan panjang. Dengan hanya mensuplai software (OS) untuk smartphone, Microsoft bisa dapat keuntungan dengan cara yang lebih mudah, tanpa harus mengurai rantai produksi, R & D. hingga distribusi yang rumit.
2. Microsoft merasa bahwa Nokia dan HTC sudah cukup sempurna perihal membuat perangkat berbasis Windows Phone.
3. Kegagalan Windows Phone- Microsoft dalam meraih popularitas di tengah pasar dunia, tidak ada hubungannya dengan hardware yang buruk.
Setelah Microsoft merilis tablet sendiri yang diberi nama Microsoft Surface, wacana perihal memproduksi smartphone mulai mencuat lagi ke permukaan. Namun demikian, banyak perbedaan penting antara pasar tablet dan pasar smartphone.
Di pasar tablet, Microsoft lebih banyak mengandalkan perangkatnya dengan dengan kemampuan koneksi WiFi yang berkualitas baik. Sedangkan untuk memasuki pasar ponsel, Microsoft akan harus membangun jaringan distribusi global, serta kontrak aman dengan operator di seluruh dunia.
Setiap operator akan memiliki spesifikasi sendiri, dan tuntutan sendiri. Dan hal inilah yang menjadi tugas rumit bagi Microsoft. Lihatlah di Apple. Meskipun menjual ponsel paling berpengaruh di dunia, Apple sejauh ini hanya bisa merangkul 240 operator di seluruh dunia. Samsung jauh lebih gesit, dengan berhasil menggaet 800 operator.
Ini adalah bagian dari alasan iPhone Apple tidak menang pada pangsa pasar, sementara pada saat yang sama iPad tetap relatif kuat di pangsa pasar tablet. Ada satu lagi perbedaan utama antara tablet Surface dan pasar smartphone saat ini. Harapan untuk Microsoft adalah bahwa Surface bisa menjadi merek kuat saingan iPad, atau MacBook. Microsoft ingin memiliki setidaknya satu produk andalannya yang berbasis utama Windows 8 laku keras.
HTC dan Nokia keduanya membuat hardware berkualitas tinggi. Microsoft cukup mengandalkan mereka perihal penjualan smartphone global. Memang penjualan Nokia Lumia terasa kurang "menggigit", namun Microsoft tetap optimis Windows Phone secara perlahan berkembang menjadi sebuah merek yang diidolakan. (Nariswari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar